Remaja peduli sampah. Kalimat tersebut sepertinya jarang kita dengar dewasa ini. Sebagian besar remaja di Indonesia lebih banyak menghabiskan waktu luang mereka untuk melakukan hal-hal yang kurang bermanfaat secara berlebihan, seperti main game online, shopping, travelling, berburu makanan hits, dan masih banyak lagi.
Rupanya hal tersebut kurang tepat untuk sekumpulan remaja berikut ini. Minggu, 13 Maret 2016 PAMUDJA (Paguyuban Muda-Mudi Jalakan) yang beralamat di dusun Jalakan, desa Triharjo, kecamatan Pandak, kabupaten Bantul, Yogyakarta ini mengadakan sebuah kegiatan “Pamudja Peduli Sampah” yang fokus pada sampah plastik. Seperti yang kita tahu, butuh ribuan tahun agar plastik-plastik tersebut dapat hancur. Kegiatan tersebut diikuti kurang lebih 80 peserta, yang terdiri dari anggota dan pengurus PAMUDJA. Bersih sampah dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 13.00 WIB.
Kegiatan ini dibagi dalam dua sesi. Sesi pertama yaitu bersih sampah di jalan Srandakan. Perjalanan dimulai dari Masjid Al-Iqrom Jalakan, berjalan ke utara menuju dusun Jigudan, kemudian melewati Pekojo, setelah itu perjalanan dilanjutkan menuju pertigaan Sapuangin, dan berakhir di tempat semula yaitu Masjid Jalakan. Lebih dari sepuluh trash bag penuh dengan sampah plastik dapat dikumpulkan dalam waktu kurang dari 2 jam perjalanan.
Kemudian bagaimana tindak lanjut terhadap sampah-sampah tersebut ? Pagi itu juga sampah plastik yang berbentuk botol dan lembaran dipisahkan. Kemudian rencana selanjutnya adalah memasukkan lembaran-lembaran plastik tersebut ke dalam botol yang berhasil dikumpulkan. Plastik dimasukan ke dalam botol secara terus menerus, hingga penuh dan padat. Sehingga setiap botol plastik dapat memuat ratusan lembar plastik. Cara tersebut dirasa efektif, selain tidak menimbulkan polusi, konon botol – botol yang berisik plastik tersebut dapat dijadikan sebagai pengganti batu bata setelah didiamkan belasan tahun.
re-post from: http://rannyseason.blogspot.co.id/
No comments:
Post a Comment